Kamis, 23 April 2015

artikel 6


Carl Rogers
Pandangan tentang sifat manusia
Manusia terisolasi dan bergerak ke muka, berjuang untuk berfungsi penuh, serta memiliki kebaikan yang positif. Manusia tidak perlu diadakan pengendalian terhadap dorongan aggresinya karena manusia pada dasarnya kooperatif dan bisa mengendalikannya sendiri.

Tujuan terapi yaitu menciptakan iklim yang kondusif bbagi usaha membantuk klien untuk menjadi seorang pribadi yang berfungsi penuh.
Fungsi dan peran terapis : berakar pada keberadaannya dan sikap-sikapnya seorang teraois. Terapis menggunakan dirinya sendiri sebagai alat perubah. Membangun hungan yang membantu dimana klien akan mengalami kebabasan unruk mengeksplorasi area-area hidupnya yang sekarang ia ingkari atau distorsi.


Teknik terapeutik kepada penekanan kepribadian, keyakinan dan sikap terapis. Sedangakan Klien fokusnya pada Pengungkapan, pengkomuikasian penerimaan respek dan pengertian serta berbagi upaya kliendalam mengembangkan kerangaka acuan internal dengan memikirkan, merasakan dan mengeksplorasi.

artikel 5


HUMANISTIK EKSISTENSIAL

Pandangan tentang sifat manusia
1.       Kesadaran diri
Manusia memiliki kemampuan untu menyadari dirinya sendiri, suatu kesanggupan yang unik dan nyata yang memungkinkn manusia mampu berfikir dan memutuskan. Semakin kuat kesadaran itu semakin besar pula kebebasan yang ada pada orang itu.
2.       Kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan
Kesadaran atas kebebasan dan tanggung jawab bisa menimbulkan kecemasan. Kecemasan eksistensial juga bisa diakibatkan oleh kesadaran dan keterbatsannya dan atas kemungkinan yang tak terhindarkan untuk mati.
3.       Penciptaan makna
Manusia berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna kehidupan.

Unsur terapi
1.       Munculnya masalah atau gangguan adalah ketika individu tidak bisa mengaktualkan dirinya yakni mengungkapkan ptensi manusiawinya.
2.       Tujuan terapi
Agar klien memahami keberadaannya secara otentik denga menjadi sadr atas keberadaan dan potensi-potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan bertindak berdasarkan kemampuannya.
3.       Peran terapis
Berusaha memahami klien sebagai ada dalam dinia. Membantu klien agar menyadari keberadaannya dalam dunia. Layaknya pelukis  yaitu yang memperluas dan memperlebar lapangan visual pasien sehingga spektrum keseluruhan daari makna dan nilai menjadi disadari dan dapat diamati oleh pasien.

Penjelasan dari teknik terapi

Tidak memiliki teknik yang ditentukan. Prosedur bisa diambil dari beberapa pendekatan terapi. Metode yang berasal dari terapi gestalt dan analisis transaksional yang biasa digunakan

ARTIKEL 4

PSIKOANALISIS

Teori ini berfokus pada ketidaksadaran individu atau disebut juga unconscious yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau mengemukakan banyak teori tentang kepribadian, sumbangan terbesar Freud pada teori kepribadian adalah eksplorasinya ke dalam dunia tidak sadar dan keyakinan bahwa manusia termotivasi oleh dorongan-dorongan utama yang belum atau tidak mereka sadari. Beberapa yang ia kemukakan dalam teori psikoanalisis adalah tingkat kehidupan mental, wilayah pikiran, mekanisme pertahanan diri, dan juga tahapan perkembangan psikoseksual. Berikut penjelasan tentang teori psikoanalisis :

1.       Tingkat kehidupan mental
Freud mengemukakan ada tiga tingkat kehidupan mental, freud menggambarkan tingkat kehidupan mental ini seperti gunung es yang ada didalam laut, yang paling atas dan terlihat adalah bagian alam sadar (conscious) dan bagian dasarnya alam tidak sadar (unconscious)
a.       Alam tidak sadar (unconscious) dalam tingkatan ini terdapat dorongan, desakan dan insting yang kita tidak sadari namun mendorong perkataan, perasaan, dan tindakan kita. ia menjelaskan bahwa adanya slip of the tounge atau salah ucap termasuk dari karena adanya alam tidak sadar ini. Didalam alam tidak sadar ini terdapat pengalaman, ingatan, dan sumber munculnya depresi. Kebutuhan dan motivasi yang tidak terkendali pun disini letaknya.
b.      Alam bawah sadar (preconscious) dalam tingkatan kesadaran ini terdapat elemen yang tidak disadari, tetapi dapat muncul ke kesadaran dengan proses yang cepat atau proses yang sulit.
c.       Alam sadar (conscious) menurut freud kesadaran ini bagian terkecil dari keseluruhan jiwa. Kesadaran ini memainkan peran yang tidak berarti dalam teori psikoanalisis. Ini adalah satu-satunya tingkat kehidupan mental yang bisa langsung kita raih.  

2.       Wilayah pikiran
Didalam wilayah pikiran ini freud menggambarkan bagian yang pling primitif dari pikiran adalah Id, jika di hubungkan dengan perumapamaan gunung es tadi, Id ini terdapat dipaling dasar gunung es. Ada juga ego dan super ego. Jika digambarkan Id sebagai setan, ego sebagai jembatan atau penggerak, dan super ego sebagai malaikat. Berikut penjelasannya :
a.       Id
Bagian ini terdapat dorongan-dorongan untuk bertindak, tidak sepenuhnya disadari tetapi menjadi dasar mengapa orang melakukan sesuatu, prinsip yang digunakan id adalah prinsip kesenangan karena fungsi id adalah untuk memperoleh kepuasan. Sifatnya menuntut, terorganisir, buta, mendesak, tidak logis, amoral dan dirorong oleh asas kesenangan untuk memenuhi kebutuhan naluriah.
b.      Ego
Jika diibaratkan ego adalah jembatan antara id dan superego atau polisi lalu lintas, yang bersifat mengatur, mengendalikan, dan memerintah. Ego menggunakan prinsip kenyataan dan berhubungan dengan dunia luar.
c.       Superego
Mewakili aspek moral dan ideal dari kepribadian, dikendalikan oleh prinsip moralitas dan idealis. Super ego tidak memiliki kontak dengan dunia luar, superego ini berkaitan tentang moral yang didapat dari kontak ego dengan dunia luar. Superego yang berkembang baik berperan dalam mengendalikan dorongan-dorongan seksual dan agresif melalui proses represi. Supergo memiliki dua subsistem suara hati dan ego ideal. Suara hati berasal dari pengalaman mendapatkan hukuman atas perilaku yang sebaikya tidak  dilakukan sedangkan ego ideal berasal dari pengalaman mendapatkan imbalan atas perilalku yang sebaiknnya dilakukan.

3.       Mekanisme pertahanan diri
Freud mengemukakan 9 mekanisme perthaanan diri
a.       Represi : melupakan keasdaran yang traumatis atau bisa membangkitkan kecemasan, mendorong kenyataan ke alam bawah sadar sehingga individu tidak sadr pada hal-hal yang menyakitkan karena penekanan kealam bawah sadar.
b.      Formasi Reaksi : melakukan perilaku yang berlawanan dengan tidak sadar. Contohnya ketika seorang mahasiswa menyukai dosen itu tetapi karena tidk sesuai moral dia melakukan perilaku perlawanan dengan berkata bahwa ia benci dosen tersebut.
c.       Penyangkalan : melawan kecemasan dengan menutup mataterhadap sesuatu yang mengancam. Contoh ketika individu merasa kecemasan orang yang dicintai, penyangkalan yang dilakukan individu adalah menyangkan tentang adanya kematian.
d.      Proyeksi : memberikan sifat-sifat tertentu kepada oranglain. Contohnya kadang ketika curhat saling memberikan saran, terkadang individu yang memberikan saran malah memproyeksikan dirinya melalui nasehatnya.
e.      Fiksasi
Terpaku atau stag pada masa perkembangan awal dan tidak berkembang pada masa selanjutnya karena dapat menimbulkan kecemasan jika menuju perkembangan selanjutnya. contohnya ketika anak bergantung dan tidak mandiri.
f.        Regresi
Mundur ke fase perkembangan lebih awal. Contonya ketika ada anak kelas 6 SD mengompol seperti anak balita harus diliat penyebabnya apa.
g.       Rasionalisasi
Menciptakan alasan baik guna menghidarkan ego dari cedera. Contohnya ketika individu tidak mendapatkan universitas, individu tersebut mengatakan bahwa ia tidak masuk universitas karena tidak niat saat mengerjakan soal.
h.     Sublimasi
Menggunakan jalan keluar yang lebih tingggi atau secara rasional lebih dapat deterima bagi dorongan. Contohnya individu yang memiliki dorongan agresif, maka ia mengikuti pencaksilat untuk me
i.         Displacement   
Mengarahkan energi pada objek, contohnya ketika marah, individu memecahkan kaca dengan menonjoknya.

4.       TAHAPAN PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
1.       Fase Oral (lahir-18 bulan)
Sumber kenikmatan bayi pada mulut
2.       Fase Anal (18 bulan-3 tahun)
Anak mendapatkan kepuasan sensual dari menahan dan mengeluarkan kotoran. Umur saat ini bagus untu toilet training.
3.       Fase Falik (2-6 tahun)
Anak lekat dengan orangtua berbeda jenis.
4.       Fase Lanten (6 tahun sampe pubertas)

Waktu tenang tentang tahapan bergejolak.





TERAPI 
Masalah karena adanya kecemasan dari luar yang di represi kedalam alam bawah sadar. tujuan terapi membentuk kembali struktur karakter individul dengan jalan membuat kesadaran yang tidak disadari didalam diri klien. Peran terapis disini anonim sehingga klien bisa memproyeksikan dirinya kada terapis, terapi juga menjadi analis yang membantu klien mencapai pada keksadaran diri, kejujuran, kefektifan dalam melakukan hubunganpersonal, dalam menangani kecemasan secara realistis. banyak mendengarkan dan menafsirkan.

TEKNIK DAN PROSEDUR TERAPEUTIK
1.       Asosiasi bebas
Suatu metode pemanggilla pengalaman masa lampai dan pelepasan emosiyang berhubungan dengan pengalaman traumatis dimasa lampau. Metode yang digunakan adalah katarsis dengan mengungkapkannya. Analis meminta klien untuk mengatakan apa aja yang melintas dipikirannya, walaupun menyakitkan, remeh, tidak logis dan tidak nyambung. Dengan melakukan ini klien terhanyut dalam perasaan dan pikirannya.
2.       Penafsiran
Prosedurnya adalah analis menyatakan, menjelaskan atau bahkan mengajari kllein tentang tingkah laku yang dimanifestasikan oleh mimipi, asosiasi bebas, resistensi-resistensi dan oleh hubungan terapeutik itu sendiri. Fungsinya adalah mendorong ego untuk mengasimilasikan bahan baru dan mempecepat proses penyingkapan bahan tak sadar lebih lanjut.
3.       Analisis mimpi
Prosedurnya untuk mennyingkap bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada klien pemahaman atas beberapa area masalah yang tidak terselesaikan.
4.       Analisis dan penafsiran resistensi
Resistensi ini adalah yang melawan kelangsungan terapi dengan mencegah klien mengemukakan bahan yang tidak disadari. Resistensi harus dilihat sebagai alat bertahan terhadap kecemasan, tetai menghambat kemampuan klien untuk mengalami kehidupan yang lebih memuaskan
5.       Analisis atas transferensi
Disini analis mendorong oasien memberikan respon kepadanya seperti cara pasien merespon orang-orang yang penting dalam hidupnya terutama ibunya

ARTIKEL 3

PERSON CENTERED THERAPY

Terapi yang dikemukakan oleh Carl Roges ini terpusat pada klien. Klien disini menentukan arah dan sesi saat terapeutik. Dan tugas terapis disini adalah menciptakan kondisi sehingga selma satu jam kebersamaan mereka klien dapat kembali keciri-ciri dasarnya dan menilai sisi hidup yang mana yang memuaskan baginnya.

Dalam terapi ini mereka percaya bahwa kapasitas alami individu untuk tumbuh dan mengatur diri sendiri akan muncul dengan sendirinya melalui kondisi terapeutik yang hangat, penuh perhatian dan penuh penerimaan, tertutama jika terapis secara total menerima klien apaadanya.

ARTIKEL 2

HUMANISTIK EKSITENSIAL

Difokuskan pada pencerahan, menyadarkan diri bahwa kita bisa lebih dari keadaan yang sekarang, membentuk dasar dari pemikiran dan memilih yang khas dari manusia. Dengan demikian,meningkatkan kesadaran berarti meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengalami hidup secara penuh sebagai manusia.

Fungsi terapis bukan mengungkapkan makna hidup klien melainkan mengatakan kepada klien bahwa klien bisa menemukan makn hidupnya sendiri. Tugas terapis mengeksplorasi persoalan yang berkaitan dengan keputusasaan, ketidakberdayaan, ketidakbermaknaan dan kekosongan eksistensialisme.

ARTIKEL 1

TERAPI PSIKOANALISIS

TUJUAN TERAPEUTIK
Tujuannya : membentuk kembali struktur karakter individual dengan cara membuat kesadaran yang tak disadari didalam diri klien. Menekankan pada pengalaman pada masa kanak-kanak yang tidak disadari. Pengalaman masa lamapu direkonstruksi, dibahas, dianalisis dan ditafsirkan sengan tujun untuk merekonstruksi kepribadiannya.

FUNGSI DAN PERAN TERAPIS
Karakteristik psikoanalisis yaitu terapis dan analisis membuat dirinya anonim atau tidak dikenal, berbagi sedikit perasaan dan pengalaman sehingga klien memproyeksikan dirinya kepada analis. Nah dari proyeksi pengalaman ini yang menjadi bahan terapi, ditafsirkan dan dianalisis.
 Analis membantu klien agar mencapai kesadaran diri, kejujuran, kefektifan dalam melakkan hubungan personal, dalam menangani kecemasan secara realistis, serta dalam memperoleh kendali atas tingkah laku yang implusif dan irasional.

TEKNIK DAN PROSEDDUR TERAPEUTIK
1.       Asosiasi bebas
Suatu metode pemanggilla pengalaman masa lampai dan pelepasan emosiyang berhubungan dengan pengalaman traumatis dimasa lampau. Metode yang digunakan adalah katarsis dengan mengungkapkannya. Analis meminta klien untuk mengatakan apa aja yang melintas dipikirannya, walaupun menyakitkan, remeh, tidak logis dan tidak nyambung. Dengan melakukan ini klien terhanyut dalam perasaan dan pikirannya.
2.       Penafsiran
Prosedurnya adalah analis menyatakan, menjelaskan atau bahkan mengajari kllein tentang tingkah laku yang dimanifestasikan oleh mimipi, asosiasi bebas, resistensi-resistensi dan oleh hubungan terapeutik itu sendiri. Fungsinya adalah mendorong ego untuk mengasimilasikan bahan baru dan mempecepat proses penyingkapan bahan tak sadar lebih lanjut.
3.       Analisis mimpi
Prosedurnya untuk mennyingkap bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada klien pemahaman atas beberapa area masalah yang tidak terselesaikan.
4.       Analisis atas transferensi

Disini analis mendorong oasien memberikan respon kepadanya seperti cara pasien merespon orang-orang yang penting dalam hidupnya terutama ibunya