Sabtu, 08 November 2014

tugas manajemen 2

A.      DEFINISI DAN PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan dalam sebuah perusahaan dan oprganisasi merupakan hal penting yang harus dilakukan agar program-program tersebut dapat menunjang terlaksananya tujuan dari perusahaan atau organisasi yang tentunya ditentukan bagaimana cara seorang manager menyusun sebuah perencanaan tersebut. Seperti hal yang yang dikatakan oleh Stephen Robins dan Mary Coulter perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
Menurut Robbins dab Coulter perencanaan tersebut ada dua macam bentuknya  yaitu :
a.       Rencana formal adalah rencana tertulis yang telah ditetapkan dan harus dilaksanakan suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu dan merupakan rencana bersama anggota korporasi. Rencana ini telah diputuskan dan disepakati bersama-sama dikerjakan dalam kurun waktu tertentu (misal: setahun, sebulan, lima tahun dan lain-lin sesuai keputusan) dan rencana ini dilaksanakan oleh seluruh anggota yang terlibat di organisasi tersebut karena rencana ini tujuan organisasi tersebut.
Dalam artikel menjelaskan bahwa Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia merencanakan suatu program untuk menaikan pendapatan negara dari departemen kelautan dan perikanan dalam kurun waktu selama ia menjabat sebagai menteri dan ini dilakukan oleh departemen kelautan dan perikanan.
b.      Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Rencana ini  tidak tertulis tertulis secara resmi yaitu rencana yang tidak ada dalam ADRT sebuah perusahaan atau organisasi, rencana ini bersifat tidak tetap hanya berada pada kondisi tertentu saja.
Pada sebuah rencana formal atau rencana bersama tentunya memiliki tujuan tertentu agar mengikat anggota untuk tetap berada pada komitmen menjalankan sebuah tugas bersama. Oleh karena itu perencanaan tersebut memiliki tujuan seperti yang dikemukakan lagi oleh  Robbins dan Coulter yaitu :
a.       Pengarahan Pada Manager dan Anggota atau Karyawannya
Melalui sebuah perencanaan, anggota sebuah organisasi atau karyawan sebuah perusahaan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan menghasilkan usaha yang terkoordinasi, dimana dengan sebuah perencanaan seorang manager dengan sendirinya akan bekerja sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan termasuk dalam mengarahkan anggotanya dalam target yang ditentukan. Sehingga anggota dan karyawan bekerja sesuai arah koordinasi seorang manager yang tidak terlepas dari perencanaan awal. Karyawan dan anggota pun akan melakukan apaupun untuk mencapai sasaran program.
Contohnya Susi Pudjiastuti ini memberikan pengarahan dalam perencanaan kenaikan pendapatan negara melalui cara-cara tertentu dan mensahkan perencanaannya. Serta memberikan arahan kepada stafnya dalam mengerjakan program ini.
b.      Pengurangan Ketidakpastian
Perencanaan yang dibuat dapat mengurangi ketidakpastian dengan mendorong seorang manajer untuk melihat arah kedepan. Artinya seorang manager dapat mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampak perubahan, dan menyusun tanggapan yang tepat terhadap perubahan tersebut. Perencanaan juga dapat menjelaskan akibat dari berbagai tindakan yang mungkin dilakukan oleh manajer dalam rangka menanggapi perubahan. Meskipun perencanaan tidak dapat menghapuskan perubahan,  merencanakan supaya dapat mengantisipasi perubahan dan membuat tanggapan yang paling efektif dan tepat.
c.       Peminimalisiran Pemborosan.
Perencanaan yang terarah dan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan maka anggota atau karyawan akan bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Perencanaan juga dapat mengurangi kegiatan-kegiatan yang tumpang tindih dan sia-sia. Jika berbagi kegiatan kerja dikoordinasikan perencana yang mapan, pemborosan waktu dan sumber daya serta berbagai kegiatan rangkap dapat diminimalkan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan ketidakefesiensian dalam perusahaan.
d.      Penetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya
Perencanaan juga bertujuan agar dalam menentukan standar pada tahap selanjutnya berjalan dengan baik, karena melaui perencanaan yang matang secara tidak langsung akan ditemukan proses pengontrolan dan pengevaluasian yang matang pula. Perencanaan digunakan sebagai sasaran atau standar untuk mengendalikan. Apabila kita tidak pasti mengenai apa yang ingin kita capai, kita tidak akan mengetahui apakah kita sudah benar-benar mencapainya atau belum. Dalam perencanaan, kita menyusun sasaran dan rencana itu. Kemudian melalui fungsi pengendalian, kita memperbandingkan kinerja aktual terhadap sasaran tersebut, mengindentifikasi setiap penyimpangan yang besar, dan mengambil tindakan koreksi yang perlu. Tanpa perencanaan tidak akan ada cara untuk mengendalikan.








sumber : republika online