Rabu, 25 Maret 2015

ARTIKEL 3


Perbedaan antara psikoterapi dan konseling

Konseling

Hubungan anatara konselor dan konseli setara tapi yang satu ingin membatu dalam pemecahan masalah
Menekankan pada hal-hal yang sadar dan masa sekarang
Konseling lebih pada masalah-masalah yang membutuhkan pemecahan masalah

Psikoterapi

Lebih pada permasalahan yang ‘dalam’
Pada hal-hal masa lalu
Menangani masalah disfungsi atau gangguan emosional yang parah


Mental Illnes dari beberapa sudut pandang

1.       Biological
Fracis galton (1822-1911) dalam psikologi abnormal mengadakan study yang hasilnya bahwa penyakit mental berhubungan dengan genetik atau turunan biologis, dan membuat adanya eugenesis yaitu sterilisasi dari penyakit mental (tidak boleh menikah dengan orang yang sakit mental.
2.       Psychological
Berdasarkan trauma masa lalu, kondisi psikologis seseorang, krisis perkembangan, diatesis stres. Berdasarkan teori-teori psikologi
3.       Sociological
Berdasakan kondisi sosio kultural seseorang. Ada interaksi antara gen dan lingkungan yang membuat seseorang bisa menjadi mental illness
4.       Philosophic
Pada awalnya sakit mental karena kerasukan iblis (pada early demonlogy), kemudian mulailah socrates mengemukaan bahwa orang sakit mental karena berlebihan pada blood, black bile, yellow bile dam pleghm, pada dark ages and demonlogy mengatakan bahwa sakit mental karena penyihir, orang indigo dan karena pengarh bulan dan sebagainya. 


Bentuk Psikoterapi

1.       Suportif
Tujuannya memperkuat perilaku penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi dukungan psikologis dan menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada didalam alam bawah sadar klien
2.       Reedukatif
Brtujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat bergungsi llebih efektif
3.       Rekonstruktif
Bertujuan mengubah seluruh kepribadian pasien, dengan ketidaksadaran klien, menganalisis mekanisme defensif yang patologis, memberi pemahaman akan adanya proses tak sadar dan seterusnya
Sumber :
Kring, Ann M. 2011. Twelve Edition : Abnormal Psychology. Willey : united states
Markam, Sumarmo. 2008. Pengantar psikologi Klinis. Universitas Indonesia : Jakarta
Lesmana, Jeanette Murrad. 2008. Dasar-dasar Konseling. Universtas Indonesia : jakarta  


ARTIKEL 2

Perbedaan antara psikoterapi dan konseling

  • Konseling


Hubungan anatara konselor dan konseli setara tapi yang satu ingin membatu dalam pemecahan masalah
Menekankan pada hal-hal yang sadar dan masa sekarang
Konseling lebih pada masalah-masalah yang membutuhkan pemecahan masalah

  • Psikoterapi

Lebih pada permasalahan yang ‘dalam’
Pada hal-hal masa lalu
Menangani masalah disfungsi atau gangguan emosional yang parah


Pendekatan Psikoterapi terhadap mental Illness

  1.       Psikoanalitis atau psikodinamis

Dengan menggunakan teori dari Sigmund Freud. Terapi psikodinamik bertujuan menimbulkan pemahaman atau insight pada klien tentang masalah-masalahnya, mendobrak untuk melakukan pemahaman selanjutnya dan meningkatkan pegendalian ego atas desakan id dan super ego.

2.            Terapi perilaku (behavioral) dan terapi perilaku kognitif

Ini banyak menggunakan teori behavioral. Dengan menggunakan teknik disensitisassi sitemetik atau eksposure, menggunakan modeling, menggunakan teori belajar kondisioning operan dan lain-lain.


3.       Terapi fenomenologies/eksprensial

Sejalan dengan teori kepribadian fenomenologis dan humanistik, yang berkeyakinan bahwa manusia harus dimengerti lewat dunia pengalaman dan penghayatan pribadinya (fenomenologis) dan bahwa manusia mempunyai bawaan yang pada dasarnya baik

Bentuk-bentuk atau model-model psikoterapi

Nietzel (1998) dalam pengantar psikologi klinis mengemukakan bahwa psikoterapi dapat dilakukan secara individual dan secara klasikal, berasama pasangan atau dengan keluarga.
Bentuk Psikoterapi

1.       Suportif
Tujuannya memperkuat perilaku penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi dukungan psikologis dan menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada didalam alam bawah sadar klien
2.       Reedukatif
Brtujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat bergungsi llebih efektif
3.       Rekonstruktif
Bertujuan mengubah seluruh kepribadian pasien, dengan ketidaksadaran klien, menganalisis mekanisme defensif yang patologis, memberi pemahaman akan adanya proses tak sadar dan seterusnya

Sumber :
Kring, Ann M. 2011. Twelve Edition : Abnormal Psychology. Willey : united states
Markam, Sumarmo. 2008. Pengantar psikologi Klinis. Universitas Indonesia : Jakarta

Lesmana, Jeanette Murrad. 2008. Dasar-dasar Konseling. Universtas Indonesia : jakarta  

ARTIKEL 1

Wolberg dan frank (1967, dalam phares 1992) psikoterapi adalah suatu bentuk perlakuan (treatment) terhadap masalah yang sifatnya emosional, dimana seorang yang terlatih secara sengaja membina hubungan profesional dengan klien dengan tujuan menghilangkan, mengubah atau memperlambat simptom, untuk mengantarai pola perilaku terganggu, dan meninggkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif.

Di dalam definisi diatas dijelaskan bahwa ini bentuk treatmen untuk masalah yang sifatnya emosional dan yang harus di garis bawahi adalah yang bisa melakukan terapi adalah orang yang terlatih atau yang mempunyai wewenang sosial kepada seseorang yang menderita. Dimana siterapis ini mempunyai tujuan berusaha meringankan si penderita.



Psikoterapi menurut tujuannya

Menurut Hokanson (1983, dalam phares 1992) untuk mengatasi krisis, untuk mengubah  perilaku, untuk mengubah pengalaman emosional dan untuk memperoleh pemahaman (insight).

Unsur Psikoterapi

1.       Terapist : seseorang ahli yang melakukan serngkaian terapi untuk penyembuhan klien
2.       Klien : seseorang atau sekelompok orang yang akan melakukan terapi untuk penyembuhan
3.       Proses : proses pelaksanaan terapi yang dilakukan oleh terapis kepada klien




Sumber :
Kring, Ann M. 2011. Twelve Edition : Abnormal Psychology. Willey : united states
Markam, Sumarmo. 2008. Pengantar psikologi Klinis. Universitas Indonesia : Jakarta

Lesmana, Jeanette Murrad. 2008. Dasar-dasar Konseling. Universtas Indonesia : jakarta