A.
DEFINISI
DAN PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan dalam
sebuah perusahaan dan oprganisasi merupakan hal penting yang harus dilakukan
agar program-program tersebut dapat menunjang terlaksananya tujuan dari
perusahaan atau organisasi yang tentunya ditentukan bagaimana cara seorang
manager menyusun sebuah perencanaan tersebut. Seperti hal yang yang dikatakan
oleh Stephen Robins dan Mary Coulter perencanaan adalah sebuah proses yang
dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian
tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan
organisasi.
Menurut Robbins dab Coulter perencanaan tersebut ada dua macam
bentuknya yaitu :
a.
Rencana formal adalah rencana tertulis yang
telah ditetapkan dan harus dilaksanakan suatu perusahaan atau organisasi dalam
jangka waktu tertentu dan merupakan rencana bersama anggota korporasi. Rencana ini
telah diputuskan dan disepakati bersama-sama dikerjakan dalam kurun waktu
tertentu (misal: setahun, sebulan, lima tahun dan lain-lin sesuai keputusan)
dan rencana ini dilaksanakan oleh seluruh anggota yang terlibat di organisasi
tersebut karena rencana ini tujuan organisasi tersebut.
Dalam
artikel menjelaskan bahwa Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan
Indonesia merencanakan suatu program untuk menaikan pendapatan negara dari departemen
kelautan dan perikanan dalam kurun waktu selama ia menjabat sebagai menteri dan
ini dilakukan oleh departemen kelautan dan perikanan.
b. Rencana
informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama
anggota suatu organisasi. Rencana ini
tidak tertulis tertulis secara resmi yaitu rencana yang tidak ada dalam
ADRT sebuah perusahaan atau organisasi, rencana ini bersifat tidak tetap hanya
berada pada kondisi tertentu saja.
Pada sebuah rencana
formal atau rencana bersama tentunya memiliki tujuan tertentu agar mengikat
anggota untuk tetap berada pada komitmen menjalankan sebuah tugas bersama. Oleh
karena itu perencanaan tersebut memiliki tujuan seperti yang dikemukakan lagi
oleh Robbins dan Coulter yaitu :
a.
Pengarahan Pada Manager dan
Anggota atau Karyawannya
Melalui sebuah perencanaan, anggota sebuah organisasi atau karyawan sebuah
perusahaan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka
harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Perencanaan
menghasilkan usaha yang terkoordinasi, dimana dengan sebuah perencanaan seorang
manager dengan sendirinya akan bekerja sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan termasuk dalam mengarahkan anggotanya dalam target yang ditentukan.
Sehingga anggota dan karyawan bekerja sesuai arah koordinasi seorang manager
yang tidak terlepas dari perencanaan awal. Karyawan dan anggota pun akan
melakukan apaupun untuk mencapai sasaran program.
Contohnya Susi Pudjiastuti ini memberikan pengarahan
dalam perencanaan kenaikan pendapatan negara melalui cara-cara tertentu dan
mensahkan perencanaannya. Serta memberikan arahan kepada stafnya dalam
mengerjakan program ini.
b.
Pengurangan
Ketidakpastian
Perencanaan yang dibuat dapat mengurangi
ketidakpastian dengan mendorong seorang manajer untuk melihat arah kedepan. Artinya
seorang manager dapat mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampak
perubahan, dan menyusun tanggapan yang tepat terhadap perubahan tersebut. Perencanaan
juga dapat menjelaskan akibat dari berbagai tindakan yang mungkin dilakukan
oleh manajer dalam rangka menanggapi perubahan. Meskipun perencanaan tidak
dapat menghapuskan perubahan, merencanakan
supaya dapat mengantisipasi perubahan dan membuat tanggapan yang paling efektif
dan tepat.
c. Peminimalisiran Pemborosan.
Perencanaan yang terarah dan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan maka anggota atau karyawan akan bekerja lebih efesien dan mengurangi
pemborosan. Perencanaan juga dapat mengurangi kegiatan-kegiatan yang tumpang
tindih dan sia-sia. Jika berbagi kegiatan kerja dikoordinasikan perencana yang
mapan, pemborosan waktu dan sumber daya serta berbagai kegiatan rangkap dapat
diminimalkan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat
mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan ketidakefesiensian
dalam perusahaan.
d.
Penetapkan tujuan dan standar
yang digunakan dalam fungsi selanjutnya
Perencanaan juga bertujuan agar dalam menentukan standar pada tahap
selanjutnya berjalan dengan baik, karena melaui perencanaan yang matang secara
tidak langsung akan ditemukan proses pengontrolan dan pengevaluasian yang
matang pula. Perencanaan
digunakan sebagai sasaran atau standar untuk mengendalikan. Apabila kita tidak
pasti mengenai apa yang ingin kita capai, kita tidak akan mengetahui apakah
kita sudah benar-benar mencapainya atau belum. Dalam perencanaan, kita menyusun
sasaran dan rencana itu. Kemudian melalui fungsi pengendalian, kita
memperbandingkan kinerja aktual terhadap sasaran tersebut, mengindentifikasi
setiap penyimpangan yang besar, dan mengambil tindakan koreksi yang perlu.
Tanpa perencanaan tidak akan ada cara untuk mengendalikan.
sumber : republika online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar